Gesturkata.com | Mahasiswa — Suasana internal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Jambi memanas setelah laporan pertanggungjawaban (LPJ) Ketua PC PMII Kota Jambi, Royhan, resmi ditolak oleh lima komisariat dan sejumlah rayon. Keputusan ini berujung pada kisruh panjang hingga pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXXVIII yang harus diulang.
Awalnya, Konfercab PMII Kota Jambi dijadwalkan berlangsung pada 5–16 Oktober 2025. Namun, pelaksanaan molor jauh dari jadwal, dengan pembukaan baru digelar pada 18 Oktober. Rapat pleno yang seharusnya menjadi ajang penentuan arah organisasi pun disebut tidak jelas dan tanpa keputusan pasti.
Melihat kondisi tersebut, PB PMII melalui PKC PMII Jambi yang diketuai Jumawan akhirnya mengambil alih pelaksanaan Konfercab. Agenda lanjutan dilaksanakan pada 23 Oktober 2025 di Kota Baru, Jambi, dan dihadiri langsung oleh Jumawan beserta lima komisariat aktif: UNJA, UIN STS Jambi, UNAMA, IAIMA, dan STAI Ma’arif.
Dalam forum tersebut, Konfercab menghasilkan keputusan penting dengan menetapkan M. Basir sebagai Ketua Umum terpilih PC PMII Kota Jambi, serta Tuti Hardianti Hasibuan sebagai Ketua KOPRI PC PMII Kota Jambi.
Penolakan LPJ Royhan menjadi titik awal dari semua dinamika ini. Ketua Komisariat PMII Universitas Jambi menilai bahwa penolakan itu merupakan “bentuk kekecewaan atas kegagalan Royhan sebagai ketua PC PMII Kota Jambi, dengan banyaknya konflik dan minimnya partisipasi kaderisasi di tingkat rayon dan komisariat.”
Sementara itu, Ahmad Khotib Lubis, Ketua Komisariat PMII UIN STS Jambi, menyebut penolakan tersebut sebagai bukti kerusakan sistem yang dibangun Royhan.
“Penolakan LPJ ini menunjukkan bobroknya sistem yang dibangun Royhan. Masa jabatannya sudah terlampau lewat, sementara waktu konfercab yang tidak menentu membuat iklim kaderisasi terhambat,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Hakim, Ketua Rayon PMII Ilmu Budaya Universitas Jambi, yang menyebut bahwa langkah penolakan dilakukan “atas dasar banyaknya hambatan proses kaderisasi yang sering kali terjadi di tingkat PC PMII Kota Jambi di bawah kepemimpinan Royhan.”
Namun, ketegangan belum berhenti di sana. Meski Konfercab sudah diambil alih PKC PMII Jambi, agenda konferensi kembali diulang pada 26 Oktober 2025 di Korem Gapu. Kali ini, forum menghasilkan Insanur Rohman sebagai ketua terpilih.
Sayangnya, Konfercab ulang tersebut hanya dihadiri oleh sebagian kecil komisariat dan rayon di Kota Jambi, memperlihatkan bahwa dinamika internal PMII Kota Jambi masih jauh dari kata usai.
Terakhir, pelaksanaan Konfercab yang resmi dan diakui secara struktural adalah Konfercab yang diambil alih PB PMII melalui PKC PMII Jambi. (JAU)