
Gesturkata.com | Jambi – Proyek pembangunan Masjid Islamic Center Jambi yang disebut-sebut sebagai mega proyek religius terbesar di provinsi ini, justru menyisakan pertanyaan besar.
Tidak adanya transparansi dari Dinas PUPR Provinsi Jambi, terutama dari Kepala Dinas, Muzakkir, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, salah satunya dari Jamil Amrullah, atau yang kerap disapa Cak Jamil, Inisiator Hijrah Milenial Jambi.
Dalam pernyataan resminya, Cak Jamil menyebut bahwa publik telah terlalu lama dibungkam terkait informasi penting pembangunan Islamic Center. Ia menilai Muzakkir telah gagal menjalankan prinsip good governance, karena hingga hari ini tidak ada kejelasan soal:
• Detail anggaran dan perubahan nilai proyek,
• Proses tender dan pelaksana proyek,
• Progres lapangan dan kualitas pembangunan,
• Mekanisme pengawasan yang melibatkan masyarakat.
“Kalau bangunan megah tapi dibangun di atas ketidak transparanan dan ketertutupan, itu bukan rumah ibadah, tapi simbol penghinaan terhadap amanah rakyat dan nilai Islam!”, tegas Cak Jamil.
Ia juga menambahkan bahwa Islamic Center seharusnya menjadi lambang kemuliaan dan keterbukaan, bukan proyek gelap-gelapan yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
“Kami mendesak Kadis PUPR Provinsi Jambi untuk segera buka data ke publik! Kalau tidak, kami anggap ada aroma busuk dalam proyek ini. Kami tidak akan diam. Akan kami kawal, akan kami bongkar!”
Cak Jamil menegaskan bahwa jika Muzakkir terus memilih bungkam, maka proses hukum adalah jawaban yang layak.
“Kalau Muzakkir tidak ingin terbuka dengan publik dan media, kami mendorong KPK dan Kejaksaan untuk segera memanggilnya. Mungkin setelah itu barulah Muzakkir mau bicara terbuka soal proyek ini?”
“Jangan biarkan proyek masjid jadi proyek bancakan. Jika suara rakyat diabaikan, maka jangan salahkan jika gelombang perlawanan akan datang!”