PT. WKS Gelar Sosialisasi Karhutla di Beberapa Desa di Kecamatan Pengabuan Tanjab Barat

Gesturkata.com | Tanjab Barat – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), PT Wirakarya Sakti (WKS) Distrik VI melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Penyadartahuan Karhutla di dua lokasi berbeda, yakni Desa Sungai Rambai dan Desa Parit Bilal Kecamamatan Pengabuan Kabupaten Tanjab Barat. Rabu, 04/06/25.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah karhutla secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Kegiatan pertama digelar di Desa Sungai Rambai, dipimpin oleh Kepala Desa Abidin, S.Kom.I. Selanjutnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Desa Parit Bilal pada Selasa, 10 Juni 2025, yang dibuka oleh Kepala Desa Solikhun.

Keduanya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko karhutla yang kian kompleks akibat dampak perubahan iklim dan pola cuaca ekstrem.

Masing-masing kegiatan diikuti oleh 20 peserta dari unsur masyarakat. Di Desa Sungai Rambai, turut hadir satu personel TNI dan satu anggota Polri, sementara di Parit Bilal dihadiri oleh satu anggota Polri. Dari pihak perusahaan, empat perwakilan PT WKS Distrik VI terlibat secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan di kedua desa tersebut.

Sebagai narasumber utama, Dedi Miswar dari tim Fire Prevention PT WKS menyampaikan materi edukatif dan strategis yang mencakup enam pokok bahasan utama:

1. Dampak negatif karhutla
Karhutla tidak hanya menyebabkan kerusakan ekosistem, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, mengganggu aktivitas ekonomi dan pendidikan, serta menurunkan kualitas udara dan air.

2. Regulasi dan arahan Presiden RI
Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan tegas terkait penanggulangan karhutla, termasuk arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia yang mendorong keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan dan masyarakat.

3. Faktor penyebab karhutla
Materi ini menyoroti penyebab karhutla yang umum terjadi, baik karena aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dengan cara membakar, maupun faktor alam seperti cuaca panas ekstrem yang menyebabkan lahan menjadi sangat kering.

4. Komitmen PT WKS dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla
PT WKS menyampaikan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan, seperti patroli rutin, pembangunan kanal blocking, penyediaan sarana dan prasarana pemadam, pelatihan bagi masyarakat peduli api (MPA), serta penguatan kerja sama dengan stakeholder terkait.

5. Prediksi cuaca tahun 2025
Berdasarkan prakiraan cuaca dari otoritas terkait, musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dengan intensitas hujan rendah. Hal ini menambah urgensi bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran.

6. Tren terjadinya karhutla
Disampaikan pula data historis mengenai tren karhutla yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, khususnya pada bulan-bulan rawan, sebagai bahan evaluasi dan dasar perencanaan langkah antisipatif.

Kepala Desa Sungai Rambai, Abidin, S.Kom.I, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

“Kami menyambut baik inisiatif PT WKS dalam memberikan edukasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa. Sosialisasi ini menambah pengetahuan sekaligus membangun kesadaran bahwa mencegah karhutla adalah tugas bersama”, tuturnya.

Kepala Desa Parit Bilal, Solikhun, juga menyatakan hal serupa.

“Kegiatan seperti ini penting untuk mengingatkan warga tentang bahaya karhutla dan bagaimana cara menanggulanginya sejak dini. Terima kasih kepada PT WKS atas kontribusinya yang nyata”, bebernya.

Sementara itu, Dedi Miswar, selaku narasumber dari PT WKS, menekankan bahwa edukasi adalah kunci utama dalam mencegah karhutla.

“Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa satu tindakan kecil yang ceroboh bisa memicu kebakaran besar. Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi bekal untuk bertindak cepat, tepat, dan bersama-sama mencegah karhutla.”

Perwakilan dari PT Wirakarya Sakti Distrik VI menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pencegahan jangka panjang.

“Kami percaya bahwa pencegahan lebih baik daripada pemadaman. Oleh karena itu, edukasi dan sinergi dengan masyarakat adalah prioritas kami untuk menciptakan wilayah yang lebih aman dan tangguh terhadap ancaman kebakaran.”

Kegiatan berlangsung secara interaktif dan penuh antusiasme. Peserta tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif dalam sesi diskusi, menyampaikan pengalaman, serta memberikan saran-saran untuk peningkatan upaya pencegahan di tingkat desa. Suasana dialogis tersebut memperkuat semangat gotong royong dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap lingkungan.

Melalui kegiatan ini, PT WKS berharap dapat terus menumbuhkan kesadaran kolektif, membangun kapasitas lokal, dan menciptakan budaya siaga api di setiap desa yang berada di sekitar wilayah konsesi perusahaan. Sosialisasi ini bukan sekadar forum edukasi, namun juga simbol komitmen bersama dalam menjaga hutan dan lahan sebagai aset penting bagi keberlangsungan hidup generasi mendatang.

Desa Sungai Rambai dan Parit Bilal kini semakin siap menghadapi musim kemarau dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, pengetahuan yang lebih kuat, dan kolaborasi yang lebih erat. (MBRK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga
Alamat:
Perumahan Rawasari Permai
Kelurahan Rawasari
Kecamatan Alam Barajo - Kota Jambi
No. 89 - RT 32 - Kode Pos: 36125