Gestur Kata – Tanjab Barat | Ahmad (34) seorang pemuda hidup bersama kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia tinggal di Kelurahan Betara Kiri Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat). Bagaimana Ahmad dan Ketidakadilan yang ia rasakan? berikut ini kisah singkatnya.
Dalam kesehariannya sebagai tulang punggung keluarga, Ahmad menghidupi kedua orang tuanya dengan berwirausaha membuka warung makan.
Disamping aktivitas berwirausaha, dirinya ditemani oleh sang ibu untuk menjual dagangannya untuk kebutuhan sehari-hari. Dan ayahnya yang sudah sakit selama bertahun-tahun tak bisa melakukan aktivitas.
Saat menceritakan kisah ayahnya, bahwa telah mengalami sakit sejak beberapa tahun terakhir, dan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Menurut keterangan yang ada, sakit yang dialami ayahnya saat ini yaitu stroke. Oleh karena itu sampai saat ini Ahmad bersama ibunya merawat ayahnya.
Lebih lanjut, sakit yang dialami ayahnya kurang lebih sudah Lima tahun tidak mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah.
Pendapatan Ahmad sebagai pelaku UMKM, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk dirinya dan keluarga. Sementara kondisi tempat tinggalnya yang sudah sangat memprihatikan.
Walaupun sudah mengajukan bantuan pembedahan rumah beberapa kali kepada pemerintah, dan sempat ditemani oleh pihak Lurah setempat mengajukan proposal ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) pada bulan November 2023, tetap saja harapan itu tidak seperti yang ia harapkan. Proses yang panjang dan berbelit-belit membuatnya merasa putus asa, sementara kondisi rumahnya semakin memprihatinkan dan tidak layak huni.
“Pengajuan proposal bedah rumah itu sudah saya ajukan bahkan sudah ditemani dengan pak Lurah sejak bulan November lalu,” saat bercerita kepada jurnalis Gesturkata com.
Dikarenakan kondisi rumah memang sudah lapuk lantai rumahnya sempat roboh beberapa waktu lalu.
Namun, berkat kedermawanan dari salah seorang mantan Bupati Tanjab Barat, rumah Ahmad kembali dibangun tanpa ada peran pemerintah setempat.