
Gestur Kata – Betara | Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisal LS, yang tinggal di Desa Mandala, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), mengungkapkan kekecewaannya terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) yang dinilai tidak tepat sasaran.
Menurut LS, penerima manfaat bantuan PKH di sekitar tempat tinggalnya justru merupakan masyarakat yang sudah tergolong mampu. Hal ini membuatnya merasa ada ketidakadilan dalam pembagian bantuan tersebut.
LS, yang memiliki tiga orang anak dan seorang suami yang bekerja sebagai petani, mengaku menerima bantuan PKH pada tahun 2022. Meski demikian, ia merasa heran karena bantuan tersebut tidak diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, seperti dirinya.
“Bantuan PKH justru diterima oleh orang yang sudah mampu, sementara kami yang memang membutuhkan bantuan, justru tidak mendapatkan perhatian,” kata LS saat ditemui oleh wartawan.
LS menambahkan bahwa dirinya sudah beberapa kali meminta klarifikasi kepada pihak yang mengelola PKH di desanya, namun hingga kini tidak ada kejelasan yang memadai.
“Saya sudah berusaha menanyakan langsung kepada pihak pengelola, namun tidak ada penjelasan yang memuaskan. Semua ini membuat kami semakin bingung,” ungkapnya.
LS berharap agar pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini dan memastikan bantuan PKH disalurkan kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.
“Saya berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini dan memastikan program PKH tepat sasaran,” harapnya. (**)