160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Perempuan Berpendidikan Dibilang Percuma?

Gestur KataOpini | Di zaman seperti ini stigma perempuan hanya di dapur, sumur dan kasur masih sangat mengakar di masyarakat.

 “Perempuan kok sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya juga ngurus anak”

Merupakan perkataan cemooh yang tentu tidak asing di telinga kita. Mungkin di beberapa telinga orang itu terkesan biasa saja karena kata-kata itu dianggap wajar di masyarakat.

Tapi bagi perempuan yang memiliki kesadaran bahwa peran dan tugas mereka tidak hanya di dapur, sumur, dan kasur pasti sangat merasa tidak adil. Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Lantas perempuan yang berpendidikan tak pantas menyiapkan sekolah pertama yang baik dan berkualitas bagi anak-anaknya?

Berbicara mengenai perempuan (Ibu) sekolah pertama bagi anaknya. Di era saat ini banyak sekali perempuan yang menikah di usia muda, pernikahan anak di umur <18 tahun. Yang seharusnya masih di usia sekolah dan mencari pengalaman.

Tapi mereka lebih memilih untuk menikah karena tersandung dampak negatif pergaulan bebas, merasa bahwa sekolah hanya membuat pusing, dan dengan menikah masalah mereka terselesaikan.

Faktor pernikahan anak ini juga sangat bergantung pada lingkungan tempat mereka berada. Yang tentunya perlu diberi edukasi dan pengetahuan mengenai hal-hal semacam ini.

Perempuan yang menikah di usia muda ini jika mereka mempunyai anak, apakah mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas untuk mengasuh dan memberi stimulasi yang baik demi daya kembang anaknya?

Lantas perempuan berpendidikan yang tentunya berkeinginan menjadi sekolah pertama yang baik untuk anaknya, dengan bahasa zaman sekarang yaitu _Parenting_ yang baik, apakah masih salah di mata masyarakat?

Terasa sangat tidak adil jika peran perempuan direndahkan dari laki-laki. Perempuan berpendidikan dibilang percuma, perempuan berkarir dibilang

“nanti juga kalo berumah tangga tetap suami yang cari nafkah”

Apa salah nya perempuan berpendidikan? Apa salah nya perempuan berkarir? Bukan kita sebagai perempuan yang salah, tapi stigma dan pola pikir seperti itu yang harus dihapuskan.

Penulis: Aah Hikmatun Trianingsih

Demisioner K1 Kaderisasi, Kopri Rayon Perbankan Syariah, Komisariat Jurai Siwo Metro, Lampung 2022-2023

Ketua BIRO Tata Usaha, Pengurus Kopri Cabang PMII Metro Lampung , 2024-2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga
Alamat:
Perumahan Rawasari Permai
Kelurahan Rawasari
Kecamatan Alam Barajo - Kota Jambi
No. 89 - RT 32 - Kode Pos: 36125