Artikel ini menjelaskan tentang langkah-langkah taktis dalam melakukan strategi menguasai atau manipulasi orang lain dengan cara yang postif.
Dikutip dari buku The Principles Of Power untuk menjadi refrensi pembaca agar lebih tertata dengan baik.
Buku ini sebenarnya memiliki sebanyak 33 starategi jitu dalam melakukan langkah taktis untuk memberikan kesan positif kepada anda tentang apa yang anda akan lakukan.
Materi 1 ( Jangan Menunjukkan Keunggulan Diri)
“Semua master ingin terlihat lebih bersinardaripada orang lain.”-Robert Greene.
JANGAN bersinar melampaui Matahari jika kita tidak inginmeledak dan terbakar. Jangan sampai kilauan kita mengalahkan sinar dari pimpinan atau orang yang berkedudukan lebihtinggi dari kita.
Cara tercerdik untuk bisa tetap “selamat” dan bertahan adalah dengan tetap menjadi orang yang low profil atau rendah hati.
Setiap raja, bos, kepala, pimpinan, atau ketuamemiliki ego yang lebih tinggi, dan mereka biasanya tidak maudilampaui.
Sebuah kisah dalam sejarah Prancis menunjukkan betapa berbahayanya menonjolkan diri sehingga itu malah menutupi kecemerlangan atasan atau pimpinan.
Nicolas Fouquet adalah menteri keuangan di pemerintahan Raja Louis XIV.Demi mempertahankan posisi dan jabatannya, Fouquet kemudian mencoba mengambil hati sang raja dengan mengundang beserta seluruh bangsawan di Prancis dan Eropa dalam sebuahpesta paling megah.
Singkat kata, pesta itu berhasil dengan gilang gemilang. Semua tamu memuji Fouquet atas pestanya yang meriah.
Si menteri keuangan pun senang karena ia merasa berhasil membuat rajanya terkesan.Tetapi, apa yang terjadi?Sehari setelahnya, Fouquet malah ditahan oleh para prajurit kepercayaan Raja Louis XIV dengan tuduhan percobaan pencurian uang negara.
Ia dituduh telah menghambur-hamburkan kas negara dengan mengadakan pesta meriah.
Padahal, ia menggunakan uang itu atas sepengetahuan dan izin Louis XIV sendiri. Hal yang terjadi adalah Raja merasa tersaingi dengan kesuksesan Fouquet.
Para tamu dan duta besar negara sahabat memujinya sebagai penyelenggara pesta, dan bukannya memuji sang Raja-meskipun pesta itu diadakan atas nama Louis XIV.
Begitulah, kegemilangan dalam sekejap berubah menjadi kejatuhan. Setelah dipuji malam sebelumnya, Fouquet menjadi tahanan di pagi harinya. Karena kecerobohannya, ia kemudian ditahan dan harus menjalani dua puluh tahun sisa masa kehidupannya dalam pengasingan.
Apa yang semula kira sebagai upaya untuk menyenangkan raja ternyata adalah tindakan yang mencelakankannya. Fouquet telah menyinggung ego atasannya (sang Raja) dengan menjadikan dirinya sebagai pihak yang mendapat banyak pujian-yang seharusnya milik Raja Louis XIV.
Setiap manusia selalu merasa lebih nyaman ketika ia merasa lebih unggul dari yang lainnya. Ketika dirinya dipuji, hego naik setinggi-tingginya.
Perlahan dinding yang menyelimuti pertahanan diri pun luruh dan luntur.Saat itulah, ia menjadi lebih terbuka, lebih mudah didekati, dan akhirnya menjadi lebih mudah untuk dipengaruhi dan diambil hati.
Trik untuk mengambil hati orang lain adalah usahakan untuk membuat orang lain merasa dirinya lebih tinggi, lebih baik, lebih sukses, lebih berkuasa daripada diri kita. Ini adalah teknik dasar meraih simpati yang sudah teruji selama ratusan, bahkan ribuan tahun peradaban manusia.
Orang-orang yang mampu mendaki tangga kesuksesan dengan cepat adalah mereka yang mampu mengambil hati orang lain.
Mereka bisa menyenangkan orang lain dan itu membuat mereka juga disenangi orang lain.
Jika kita ingin menyenangkan dan membuat orang lain, ingatlah selalu untuk lebih menonjolkan keunggulannya. Tekan ego pribadi kita sejenak.
Mungkin sulit dan pasti sulit, terutama untuk kita yang selalu mengutamakan ego. Adalah hal yang wajar setiap orang ingin dipandang baik, unggul, dan serba positif, termasuk diri kita. Tetapi, ketika kita ingin mendapatkan perhatian, terlebih dulu kita juga harus memerhatikan kelebihan- kelebihan mereka.
Kita selalu senang ketika kelebihan dan keunggulan kita disorot. Begitu juga orang lain. Tetapi, kadang kala, panggung hanya ada satu dan tidak semua orang dapat tersorot di atasnya.
Saat itulah kita harus merelakan ego kita dalam memberikan panggung untuk orang lain. Jika ingin mengambil perhatiannya, berikan dulu perhatian kepadanya. Begitulah caranya.
#Bersambung